Venice Beach |
Selain menghibur lewat aksi menunjukkan skill di lapangan, unsur hiburan juga diadopsi sebagai pelengkap suasana. Musik(hip hop dan Rap) yang dipilih berfungsi sebagai perekat antara pemain dan penonton.
Black basketball dilirik sebagai sebuah bisnis yang sangat menguntungkan. Populasi penduduk di kota besar Amerika menaik usai Perang Dunia I. Tim seperti Harlem Renaissance (Rens) dan Original Celtics mendominasi panggung Black Basketball pada periode 1920-an.
Rens dan tim-tim streetball lainnya melakukan pertandingan dengan tim bermaterikan kulit putih (all white team) pasca Perang Dunia II. Komunitas kulit hitam di Washington DC dan kota-kota besar lainnya juga merintis pendirian Black Colleges (CIAA) yang menjadikan Central Intercollegiate Athletic Association sebagai salah satu wilayah (conference) liga basket yang disegani di Amerika.
Namun trik-trik tersebut yang akhirnya sering menimbulkan sedikit ketegangan, namun sangat jarang berakhir dengan keributan. Selain cara bermain para ballers, lapangan tempat diadakannya permainan ini juga sangat menarik untuk diperhatikan, dengan pagar kawat yang tinggi dan berbagai graffiti yang menghiasi dinding di sekelilingnya. Streetball juga memiliki keunikan tersendiri dengan adanya MC di tengah lapangan. Keberadaan MC ini memang sangat berbeda dibandingkan dengan bola basket. MC disini bertugas mengomentari permainan para ballers yang bermain dan MC sebisa mungkin menjaga jarak dengan para pemain agar tidak menjadi pengganggu.
Turnamen Harlem
Pada dekade 1950-an, Holcomb Rucker, veteran Perang Dunia II yang bekerja sebagai karyawan taman kota di New York (New York City Park and Recreation) membuat sebuah turnamen Bintang masa lalu seperti Wilt Chamberlain, Lew Alcindor (Kareem Abdul-Jabbar), hingga Julius ‘Dr. J’ Erving adalah jebolan turnamen yang dirintis Rucker.
Streetball mengalami perkembangan yang dahsyat. Mereka diangkat ke mainstream bola basket Amerika lewat liga mahasiswa NCAA. Tim yang membawa aliran streetball itu antara lain the Phi Slamma Jamma (Houston), the “Hoya Paranoia” (Georgetown), the Runnin’ Rebels of UNLV, dan the Fab Five of Michigan.
Setelah era Michael Jordan, Larry Bird, dan Magic Johnson habis, para pebasket potensial berusaha mengisi kekosongan yang ada. Salah satunya Allen Iverson (Philadelphia 76ers) dengan gaya streetball dan hip hop image. Charles Barkley menjuluki Iverson sebagai “Playground Rookie Of the Year”.
Kultur hip hop pun merasuki NBA. Apalagi setelah Iverson membawa 76ers masuk ke Final NBA 2001. Produsen sepatu AND 1 saat itu juga untuk pertama kalinya menggelar tur Four Annual Summer “Streetball”.
Komunitas streetball, The Street Basketball Association, dibentuk pada 2001. Tujuannya adalah mencetak atlet streetball profesional. Organisasi itu juga menjadi forum komunikasi bagi mereka yang berbakat untuk menunjukkan gerakan-gerakan unik dan inovatif kepada para penikmat basket, baik di Amerika maupun di seluruh dunia.
0 comments:
Post a Comment